Oyuki, seorang pembunuh perempuan bertato - anggota pemberontak pengawal langsung daimyo - membunuh setiap orang yang dikirim melawannya. Seiring dengan penggunaan pisau pendek yang mematikan itu, ia melambaikan tangan ke pinggang sambil berjuang untuk mengungkapkan tato yang rumit di dada dan punggungnya. Di depannya ada kintaro yang menggenggam payudara kirinya. Sebuah potret seorang penyihir gunung menutupi punggungnya. Dia kemudian memotong jepretan korban, atau chonmage, yang membawa penghinaan kepada orang mati dan keluarganya.
Ogami Ittō, mantan algojo Shogun yang dipermalukan, atau Kogi Kaishakunin, dipekerjakan untuk membunuh Oyuki. Dia melacak artis tato itu, yang menjelaskan bahwa ia yaitu perempuan "baik hati" yang tidak menjerit dikala ia menggali dagingnya dengan jarumnya.
Sementara itu, anak laki-laki Ittō yang berusia 3 tahun, Daigoro, telah tumbuh dengan gelisah menunggu oleh kereta bayi yang ayahnya gunakan untuk mengimbangi dia. Dia terus menjelajahi dan menemukan sepasang badut yang tampil di jalanan. Saat badut menuntaskan penampilan mereka, Daigoro mengikuti mereka, berharap bisa melihat lebih banyak. Tapi badut itu mengusirnya, menyampaikan sudah waktunya pulang. Kini, Daigoro telah mengembara terlalu jauh. Dia hilang, dan telah terpisah dari ayahnya.
Agen musuh insan Ogamis ', Yagyu, tidak pernah jauh. Sebuah prosesi, disertai bunyi gong dan jeritan keras, menyuruh Daigoro bersembunyi. Ittō harus melepaskan pencariannya daripada mempertaruhkan keterikatan dengan pria, jadi ia melaksanakan perjalanan sendirian.
Daigoro menghabiskan berhari-hari mencari ayahnya, mencari di setiap kuil di pedesaan. Dia memasuki satu kuil dan melihat sosok di altar sedang berdoa, tapi itu bukan ayahnya. Sebaliknya, laki-laki yang segera dikenal oleh Daigoro sebagai seseorang yang tidak ramah.
Pria tersebut mengikuti Daigoro, yang mengembara ke lapangan rumput alasannya yaitu dibakar oleh petani. Tanpa disadari, Daigoro dikelilingi oleh api, tapi ia mengambarkan kemampuannya dengan mengubur dirinya sendiri dan bertahan.
Pria itu kemudian mengubah pedangnya pada Daigoro, yang mengangkat tongkat untuk membela diri, dan pada dikala itu laki-laki itu menyadari siapa Daigoro.
Saat itu, Ittō masuk ke dalam gambar, dan keduanya saling mengenal. Pria itu, ternyata yaitu Gunbei Yagyū, anak buas Retsudo Yagyū. Gunbei dan Itto telah berkompetisi untuk jabatan algojo shogun, dan keahlian pedang Gunbei yang hebat niscaya akan memenangkan jabatannya, tapi dalam kegembiraannya, ia hasilnya menunjuk pedangnya ke shogun - sebuah gerakan tabu yang menciptakan ia kehilangan pekerjaan dan menciptakan Dia orang buangan
Ittō dan Gunbei kini mempunyai pertandingan ulang, tapi Itto jauh lebih baik dan siap untuk Gunbei. Dengan pukulan cepat, ia melepaskan lengan kanan Gunbei. Gunbei kemudian memohon Ittō untuk membunuhnya, tapi Ittō menolak, menyampaikan tidak ada yang bisa diperoleh dari membunuh seorang laki-laki yang sudah meninggal.
Dengan Gunbei menyingkir dan ayah dan anak bersatu kembali, aksinya kemudian ternyata menemukan si pembunuh bertato, Oyuki. Dia pertama kali berhenti di pemukiman pemain film jalanan yang Oyuki katakan sebagai penggalan dari. Dia berbicara kepada yang lebih renta dan mendengar lebih banyak ceritanya, dan kebetulan si renta yaitu ayah Oyuki, yang menentang tindakannya, dan bekerja sama dengan Ittō.
Ittō hasilnya menempatkan Oyuki di sumber air panas dan menyaksikannya beraksi melawan lebih banyak pengikut yang telah tiba untuk mencoba membunuhnya. Kemudian musuh bebuyutannya, mantan instrukturnya yang memperkosanya dan memberinya dendam berdarah, muncul dengan pedangnya yang menyala dan matanya yang berkobar. Tapi ia tidak lagi berada dalam goyangannya, dan dikala melihat tato, ia terganggu dan terbunuh.
Akhirnya, Ittō dan Oyuki harus berduel, dan ia menciptakan pekerjaan cepat darinya. Dia meninggal dengan indah, menyerupai yang dikatakan Itto, tanpa harus melepaskan pakaiannya.
DOWNLOAD : Lone Wolf and Cub: Baby Cart in Peril (1972)
0 Response to "[Free] Gratis Download Film Lone Wolf And Cub: Baby Cart In Peril (1972)"
Post a Comment